Hari ini temanya rindu
Rindu yang semua orang tahu
Tidak mungkin untuk segera bertemu
Maka disinilah aku
Berdoa untuk kamu yang jauh
Semoga sehat selalu
Kamis, 30 April 2020
Rabu, 29 April 2020
#6 Aku dan Hujan
Malam ini hujan. Seperti biasa, hujan selalu bisa membawa kembali setiap kenangan. Entah itu kenangan manis, pahit, tentangku, tentangmu, atau tentang kita.
Kadang, aku berpikir, aku dan hujan mempunyai kesamaan. Kita sama-sama menunggu untuk jatuh. Tidak tahu kapan akan jatuh, tidak tahu dimana akan jatuh. Yang kita sama-sama tahu, kita akan dijatuhkan diwaktu dan tempat yang tepat sesuai dengan takdir-Nya.
Kini aku paham mengapa sebelum hujan turun dia harus berproses terlebih dahulu. Agar bila saatnya tepat, dia dapat memberikan manfaat bagi umat. Begitu pula denganku, agar bila saatnya tepat, dijatuhkan pada dia yang menunggu dalam taat.
Aamiin
Kadang, aku berpikir, aku dan hujan mempunyai kesamaan. Kita sama-sama menunggu untuk jatuh. Tidak tahu kapan akan jatuh, tidak tahu dimana akan jatuh. Yang kita sama-sama tahu, kita akan dijatuhkan diwaktu dan tempat yang tepat sesuai dengan takdir-Nya.
Kini aku paham mengapa sebelum hujan turun dia harus berproses terlebih dahulu. Agar bila saatnya tepat, dia dapat memberikan manfaat bagi umat. Begitu pula denganku, agar bila saatnya tepat, dijatuhkan pada dia yang menunggu dalam taat.
Aamiin
Selasa, 28 April 2020
#5
Kita sering kali lupa. Apa yang kita inginkan belum tentu terwujud. Apa yang kita impikan belum tentu tercapai. Maka sebaik-baik perjuangan adalah yang diiringi keikhlasan. Ikhlas untuk setiap jawaban. Ikhlas untuk setiap ketetapan dari-Nya.
Senin, 27 April 2020
#4 Ditampar
Belakangan ini jadi sering mengeluh karena perkuliahan dan tugas. Bukannya apa, aku merasa Ramadhanku jadi lebih sering di depan laptop daripada mengejar target amal yaumiku.
Kemudian tertampar oleh balasan salah satu temen, “Enak mba hil, mencari ilmu itungan pahalane luweh uwakeh kok, sans yok!”
Astaghfirullah, aku lupa. Aku lupa bahwa ibadah itu bukan hanya sholat dan mengaji. Bahwa menuntut ilmu juga adalah ibadah asal kita ikhlas dan meniatkannya sebagai ibadah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Muslim).
Ayo Hila. Ingat bahwa menuntut ilmu juga butuh keikhlasan. Agar setiap lelah dan letihnya dalam belajar berbuah pahala dan rahmat yang mengantarkan ke Surga-Nya.
Kemudian tertampar oleh balasan salah satu temen, “Enak mba hil, mencari ilmu itungan pahalane luweh uwakeh kok, sans yok!”
Astaghfirullah, aku lupa. Aku lupa bahwa ibadah itu bukan hanya sholat dan mengaji. Bahwa menuntut ilmu juga adalah ibadah asal kita ikhlas dan meniatkannya sebagai ibadah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Muslim).
Ayo Hila. Ingat bahwa menuntut ilmu juga butuh keikhlasan. Agar setiap lelah dan letihnya dalam belajar berbuah pahala dan rahmat yang mengantarkan ke Surga-Nya.
Minggu, 26 April 2020
#3 Untuk Diri
Untuk diri
Janganlah bersedih
Lihatlah kanan dan kiri
Banyak yang harus disyukuri
Untuk diri
Apa kabar hati?
Jangan biarkan dia mati
Sampai tak bisa bersimpati
Untuk diri
Mengapa masih diam disini?
Bukankah targetmu menanti?
Mulailah jalan jangan berlari
Untuk diri
Bukankah janji-Nya pasti?
Bahwa jika kau mengimani
Semuanya mungkin terjadi
Janganlah bersedih
Lihatlah kanan dan kiri
Banyak yang harus disyukuri
Untuk diri
Apa kabar hati?
Jangan biarkan dia mati
Sampai tak bisa bersimpati
Untuk diri
Mengapa masih diam disini?
Bukankah targetmu menanti?
Mulailah jalan jangan berlari
Untuk diri
Bukankah janji-Nya pasti?
Bahwa jika kau mengimani
Semuanya mungkin terjadi
Sabtu, 25 April 2020
#2 Yang Tak Dimiliki Sembarang Orang
Bapak penjual bunga yang kutemui beberapa waktu lalu, memberikan pembelajaran berharga. Siang itu, aku dan teman-teman relawan membagikan sembako untuk warga di sekitar kampus C. Kejadian itu menjadi sebuah tamparan kebaikan yang terngiang-ngiang hingga saat ini.
Diawali dengan salam dan perkenalan, kami mencoba untuk menjelaskan maksud dan tujuan kami. Tampak bingung, Bapak tersebut seperti mencari-cari sesuatu dari sebuah kotak. Kemudian beliau keluar, memberikan selembar 50ribu, “ini ya Mbak, maaf seadanya,” kata beliau.
Masya Allah!
Benar dugaanku, sepertinya Bapak tadi tidak jelas mendengar maksud kami. Setelah kami jelaskan, beliau meminta maaf, “Maaf mbak, saya kira ini tadi kotak sumbangan.” Kotak yang beliau maksud adalah kardus sembako yang akan kami berikan.
Pembicaraan mengalir. Kami meminta data beliau. Kami juga bertanya bagaimana kondisi pemasukan saat pandemi ini. Beliau bercerita bahwa pemasukannya menurun dari biasanya.
Aku tertegun.
Dalam keadan pemasukan yang menurun, beliau masih bisa memikirkan orang lain. Memberi tanpa berpikir, bahkan menganggapnya hal kecil.
Terima kasih Bapak, sudah menunjukkan bahwa masih banyak orang dengan hati yang baik. Hati yang terbuat dari rasa syukur yang tak terhitung. Hati yang tak dimiliki sembarang orang.
Diawali dengan salam dan perkenalan, kami mencoba untuk menjelaskan maksud dan tujuan kami. Tampak bingung, Bapak tersebut seperti mencari-cari sesuatu dari sebuah kotak. Kemudian beliau keluar, memberikan selembar 50ribu, “ini ya Mbak, maaf seadanya,” kata beliau.
Masya Allah!
Benar dugaanku, sepertinya Bapak tadi tidak jelas mendengar maksud kami. Setelah kami jelaskan, beliau meminta maaf, “Maaf mbak, saya kira ini tadi kotak sumbangan.” Kotak yang beliau maksud adalah kardus sembako yang akan kami berikan.
Pembicaraan mengalir. Kami meminta data beliau. Kami juga bertanya bagaimana kondisi pemasukan saat pandemi ini. Beliau bercerita bahwa pemasukannya menurun dari biasanya.
Aku tertegun.
Dalam keadan pemasukan yang menurun, beliau masih bisa memikirkan orang lain. Memberi tanpa berpikir, bahkan menganggapnya hal kecil.
Terima kasih Bapak, sudah menunjukkan bahwa masih banyak orang dengan hati yang baik. Hati yang terbuat dari rasa syukur yang tak terhitung. Hati yang tak dimiliki sembarang orang.
Jumat, 24 April 2020
#1 Keberkahan dalam Keterbatasan
Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia. Kehadirannya selalu ditunggu-tunggu karena keistimewaannya. Ramadhan selalu datang dengan berbagai warna tiap tahunnya. Begitu pula dengan tahun ini.
Masjid yang selalu menjadi tempat favorit saat Ramadhan, sekarang menjadi salah satu tempat yang tidak boleh didatangi. Canda tawa ketika berkumpul bersama teman dan keluarga besar, sekarang menjadi hal yang harus dihindari. Akan ada banyak hal yang terlewat dari rutinitas Ramadhan – buka bersama, tarawih berjamaah, itikaf, bahkan untuk sekadar bersalaman memohon maaf di hari kemenangan.
Ramadhan kali ini, tak seperti Ramadhan yang kukenal.
Tapi, bukankah Allah adalah sebaik-baik pembuat rencana? Dengan setiap keterbatasan yang kita alami, Ramadhan datang seolah menjadi harapan dan jawaban. Ramadhan menjadi waktu terbaik untuk kita berdoa penuh harap atas segala yang menimpa dunia belakangan ini.
Barangkali, dengan begini, kita bisa menghindari hiruk pikuk Ramadhan yang tiada arti. Memperbaiki hubungan dengan-Nya yang sudah lupa kapan terakhir kali berinteraksi. Menjadikan setiap rumah tempat beribadah berserah diri. Karena hanya pada-Nya, Yang Maha Mengasihi.
Ramadhan akan tetap menjadi Ramadhan dengan segala keistimewaan. Tinggal bagaimana kita mau mengupayakan.
Masjid yang selalu menjadi tempat favorit saat Ramadhan, sekarang menjadi salah satu tempat yang tidak boleh didatangi. Canda tawa ketika berkumpul bersama teman dan keluarga besar, sekarang menjadi hal yang harus dihindari. Akan ada banyak hal yang terlewat dari rutinitas Ramadhan – buka bersama, tarawih berjamaah, itikaf, bahkan untuk sekadar bersalaman memohon maaf di hari kemenangan.
Ramadhan kali ini, tak seperti Ramadhan yang kukenal.
Tapi, bukankah Allah adalah sebaik-baik pembuat rencana? Dengan setiap keterbatasan yang kita alami, Ramadhan datang seolah menjadi harapan dan jawaban. Ramadhan menjadi waktu terbaik untuk kita berdoa penuh harap atas segala yang menimpa dunia belakangan ini.
Barangkali, dengan begini, kita bisa menghindari hiruk pikuk Ramadhan yang tiada arti. Memperbaiki hubungan dengan-Nya yang sudah lupa kapan terakhir kali berinteraksi. Menjadikan setiap rumah tempat beribadah berserah diri. Karena hanya pada-Nya, Yang Maha Mengasihi.
Ramadhan akan tetap menjadi Ramadhan dengan segala keistimewaan. Tinggal bagaimana kita mau mengupayakan.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Aku sudah pernah bilang, jalan ini tidaklah mudah. Jangan sedih kawan, perjalanan ini tidak pernah menjanjikan jalan yang mulus tanpa rint...
-
Oh, jadi begini rasanya. Ternyata memilih jauh lebih susah dari pada menjadi sebuah pilihan. Apalagi untuk memilih seorang pemimpin. Berk...
-
Saat musibah datang seolah tak pernah selesai, aku bertanya "Rabb, mengapa hidup ini begitu susah untuk dijalani?" Tapi tak a...