Minggu, 31 Januari 2016

Kambing Hitam

Bukan salah waktu, bukan nggak punya waktu. Tapi kamu yang nggak bisa bagi waktu.

Mungkin menjadi sesuatu yang disempatkan tidak seburuk yang kita kira, bahkan mendapat waktu sisa sama sekali tidak menunjukkan ketidakberhargaan.

Karena waktu adalah uang, berapapun jumlahnya, dia tetap berharga. Tinggal bagaimana cara kita mengolahnya.

Sayangnya waktu selalu menjadi kambing hitam atas kegagalan penggunanya.

Yang salah adalah kamu, dan caramu membagi waktu.

Ah, tapi sudah terlanjur...

Senin, 25 Januari 2016

Barangkali kedewasaan ini hanya kesombongan diri yang merasa cukup dewasa untuk menyelesaikan masalah....

Toh pada akhirnya tetap saja, tidak ada apa-apanya dibanding mereka dulu

Bisa apa kamu, Hil?

Sabtu, 23 Januari 2016

Esensi yang Hilang Esensi

Esensi /esen·si/ /ésénsi/ n hakikat; inti; hal yang pokok.
(Sumber: kbbi)

Esensi adalah "apa"nya kenyataan, yaitu hakikatnya. Pengertian mengenai esensi mengalami perubahan sesuai dengan konsep penggunaannya, sehingga esensi ialah pada konsepnya sendiri. Menurut Thomas Aquinas, esensi adalah "apa"nya sesuatu yang terlepas dari persoalan apakah sesuatu itu ada atau tidak.
(Sumber: wikipedia)

Entahlah ya, kenapa aku nggak bisa menemukan titik lucu tentang lelucon esensi(?)
Atau aku yang alay terlalu nganggep serius....ehehehe

Selasa, 19 Januari 2016

Semua Orang Ingin Dimengerti

Mungkin selama ini kita tahunya bahwa wanita yang ingin terus dimengerti. Padahal, semua orang juga ingin dimengerti

Aku tidak pernah menuntut seseorang untuk bisa mengerti apa yang kurasakan, tapi entah mereka selalu berhasil menebak apa yang sedang kurasakan. Mereka bilang aku sedikit ekspresif. Baiklah, jika dengan ekspresif adalah usahaku untuk ingin dimengerti. Tapi bagaimana jika ternyata aku tidak ingin ditebak?

Sebenarnya, aku sedang berusaha untuk menguranginya. Aku hanya tidak ingin mereka tahu. Barangkali aku sedang lelah dan aku tidak ingin mereka tahu aku lelah biar mereka tidak ikut lelah juga(?) Hmmm, aku cuma nggak mau mereka khawatir, kok....

Dan sekali lagi, semua orang ingin dimengerti. Entah itu dimengerti saat dia membutuhkan semangat atau sekedar dimengerti agar kamu jangan mengganggu waktu sendirinya. Aku serius, kita semua butuh waktu untuk sendiri, entah untuk instropeksi atau mengenal diri atau untuk mendekat dengan-Nya.

Jadi, mari buka mata lebar-lebar, lihat baik-baik. Buka telinga lebar-lebar, dengarkan dengan seksama. Buka hati lebar-lebar, mengertilah. Agar saat seseorang ingin dimengerti, kita tahu apa yang harus dilakukan...

Rabu, 06 Januari 2016

18' 57"

Mungkin dulu waktu denger pertama kali kata-kata itu rasanya semacam suntikan yang kamu nggak tahu isinya apa, tiba-tiba bisa semangat. Aneh.

"Ayo lampaui batasmu!"

Kemarin waktunya olah raga, padahal sudah seneng paginya hujan biar nggak olah raga, ternyata Allah punya rencana lain. Olah raga pertama di semester 2, tapi materinya udah kayak mau ujian sekolah. Lari 3 putaran komplek. Fyi, satu putaran panjangnya 800 m, yang artinya 3 kali putaran sama dengan 2,4 km. Great. 

Entah kenapa lari putaran komplek sedikit banyak memberi kenangan. "Jangan berhenti, kalo berhenti tambah capek kalo mulai lagi" jadi aku nggak mau berhenti minimal satu putaran dulu. Lariku konstan, tidak cepat juga tidak lambat, yang penting lari. Sebenernya godaan berat liat temen-temen banyak yang jalan, tapi aku mau satu putaran tanpa jalan dulu. 

Terus sadar sama sesuatu yang selama ini aku tahu, tapi baru pertama lihat buktinya. Adalah persaingan yang tujuannya untuk mengalahkan orang lain, nggak akan ada manfaatnya. Sama kayak kamu lari cepet buat ada di depan temenmu, terus kalo sudah di depan kamu jalan lagi, gitu seterusnya. Akhirnya capek juga. Dulu aku juga gitu soalnya, hehehe.

Alhamdulillah lari putaran pertama tanpa jalan. Putaran kedua juga nggak mau kalah dari putaran pertama. Nggak boleh jalan. Rasanya lebih mudah nggak tahu kenapa, mungkin sudah biasa sama putaran pertama.

Masuk putaran ketiga, sempet ada pikiran buat jalan soalnya temen-temen juga jalan. Tapi kalo dipikir-pikir, kasihan juga putaran pertama sama kedua jadi sia-sia kalo di putaran ketiga jalan. Di ujung jalan itu, nggak tahu kenapa reflek naikin kecepatan lari. Tuhkan, banyak kenangan lari komplek.

Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, akhirnya paham tentang melampaui batas. Bukan untuk mengalahkan orang lain, tapi mengalahkan batasan-batasan diri yang sebenernya ada karena kita sendiri yang membuatnya.


"...Sejatinya, dalam hidup ini, kita tidak pernah berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup mengalahkan diri sendiri. Egoisme. Ketidakpedulian. Ambisi. Rasa takut. Pertanyaan. Keraguan. Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka pertempuran lainnya akan mudah saja." - Guru Bushi. (Pulang hal. 219 - Tere Liye)

ps: sekarang kakiku kaku kaku

Minggu, 03 Januari 2016

Produktif kok!

Maunya postingan pertama di 2016 tentang asyiknya liburanku. Tentang pergi ke gunung atau danau atau air terjun atau hutan atau taman

Sayangnya gagal buat liburan ke Jogja, hiks

Bahkan rencana awal liburan buat ke toko buku barusan keturutan

Jadilah liburan yang sangat produktif

Iya produktif

level 10 medium Inspector Parker
Itu game jaman sd sih, tapi susahnya tetep sama ternyata, padahal udah SMA juga huahaha

Kalo sudah sampe level 9 pangkatnya jadi Chief Inspector

Kalo sudah menang nih huehehe

Coba aja asik banget gabohong!!

Minesweeper tingkat intermediate

Sudah lama gamain ini karena udah gapernah buka laptop, tapi asyiknya tetep ndak ilang. Serius. Dulu tiap kali stres mainnya ini. Yang advanced agak susah:(

Sedih karena gapunya buku buat dibaca lagi

Lusa sudah masuk sekolah uwaaahh! 

Hmm, upacara pertama di semester 2, bismillah.